Jumat, 02 Januari 2015

Dari Pesantren untuk Indonesia

(Resensi “Nyatanya Tanah Surga” – Bagian 2)

Ide cerita ini diambil dari sosok Kiai di Pondok Modern Darussalam Gontor. Di mana sang Kiai selalu memberi banyak wejangan, nasihat dan arahan. Terutama tentang keadaan bangsa ini. Keadaan yang rumit dan sengit.
Namun, Kiai yakin, bahwa dengan peradaban pesantren ini mampu membawa perubahan. Karena di pesantren ini, para santri diajarkan five commandments  atau yang lebih sering disebut dengan panca jiwa, yaitu Keikhlasan, kesederhanaan, berdikari, ukhuwah Islamiyyah dan kebebasan. Dengan kelima jiwa itu, para santri diyakini mampu terlahir sebagai pemimpin dengan kapabilitas dan kualitas yang mumpuni, sehingga dapat membawa perubahan bagi bangsa ini.
Hingga kini, banyak pemimpin-pemimpin bangsa yang terlahir dari Pondok Gontor. Mulai dari para pemimpin ormas Islam, menteri, hingga para petinggi dari unsur legislatif maupun yudikatif.
Kisah ini dapat membuka mata masyarakat tentang pandangan dan komentar miring yang selama ini dicapkan kepada pesantren. Bahwa pesantren anti pemerintah, anti kurikulum negara hingga dicap sebagai sarang teroris.

Ternyata tidak, justru sejarah awal membuktikan, bahwa Kiai dan santri mempunyai andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Maka sekarang pun, para santri tetap dididik dan diajari bagaimana cara mengisi kemerdekaan dengan hal-hal bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar