Ada begitu banyak ruh persaingan diciptakan di pesantren
kami. Perlombaan dalam berbagai kategori digelar dengan waktu berurutan dari
satu lomba ke lomba lainnya. Para santri tak pernah diberi waktu kosong
menganggur tanpa pekerjaan. Perlombaan itu menyebabkan terjadinya persaingan.
Persaingan itu datang dengan sendirinya, melihat situasi panas kompetisi di
tiap pagelaran lomba. Tiap kelompok menginginkan kemenangan, kemenangan dan
kemenangan.
Meski sejatinya, usai sebuah persaingan sehat, tidak ada
satu pihak pun yang kalah, mungkin hanya merasa kalah. Saat satu kelompok
kalah, maka dia akan memberi apresiasi dan tepuk tangan kepada sang pemenang.
Sang pemenang pun akan balik memberi apresiasi kepada pihak yang kalah atas sportivitas
yang dibangun. Begitu juga sebaliknya, jika kelompok pemenang tadi mengalami
kekalahan, mereka akan melakukan sebagaimana pihak yang kalah tadi perbuat.
Jadi, tiap orang memiliki porsi kemenangan masing-masing, hanya saja tugasnya saja
berbeda.
Yang jadi pertanyaan, mengapa tiap perlombaan yang digelar,
bisa melahirkan sebuah ruh persaingan diantara peserta ajang?
Sebelum menelaah jawaban, ada baiknya kita melihat terlebih
dahulu ‘orang’ yang berada di balik setiap kelompok tersebut. Orang-orang yang
berada di tiap kelompok tersebut ternyata bukanlah para pecundang, namun para fighter
yang selalu dididik dengan pendidikan santri militant high level. Saya
katakan, militan tak selalu berarti militer, namun yang diambil di sini adalah
jiwa militan, jiwa berdisiplin dan jiwa pantang menyerah.
Jadi, jangan aneh apabila ada sebuah ajang yang diciptakan
diantara mereka, menimbukan persaingan ketat nan sengit. Ini karena orang-orang
yang berada di balik persaingan itu, sudah mempunyai mental-mental pesaing
hingga titik akhir, mental pejuang tak patah arang dan mental juara yang
terasah.
Ini semua tak akan tercipta, tanpa sebuah lingkungan
mendukung yang didesain sedemikian hebatnya. Inilah pesantren kami, lingkungan
‘orang-orang’ militan, santri dan pejuang. Semua berkat proses panjang nan
melelahkan selama 89 tahun. Siapa pendesain lingkungan para pejuang ini? Tidak
lain dan tidak bukan adalah Kiai para pendiri dengan bantuan dari para anshar
dan generasi penerusnya.binhadjid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar